Perhatian Sederhana Yang Berarti

Posted on Updated on

images“Apa kabar?”

“Bagaimana harimu?”

“Bagaimana keadaanmu?”

“Apakah kamu baik-baik saja?”

“Ada yang bisa aku bantu?”

“Terima kasih sudah…..”

Ungkapan sederhana yang semua orang bisa ucapkan,tapi sering terlupakan.

Memberi perhatian bukan sekedar memberi kado ulang tahun, mengajak jalan-jalan saat akhir pekan atau mengajak berbelanja saat baru gajian. Memberi perhatian cukup dengan meluangkan waktu untuk dihabiskan bersama orang terkasih, cukup meluangkan waktu untuk memperhatikan perubahan raut wajah, cukup memberikan waktu untuk melihat perubahan sekeliling rumah, hanya dibutuhkan waktu, waktu yang cukup tak harus lebih, yang tak harus menyita waktu tuk bekerja, bermain, berolah raga, bersantai dan lain sebagainya. Dengan meluangkan waktu untuk menanyakan kabar kemudian mendengarkan curahan hati, meluangkan waktu untuk memperhatikan apakah sesuatu telah terjadi dibalik raut wajah yang nampak beda dari hari kemarin, meluangkan waktu untuk berkata terima kasih karena rumah terlihat rapi dan bersih. cukup hanya seperti itu, tak perlu berlebih, sederhana bukan?

Tapi sepertinya hal yang sedehana itu begitu sulit dilakukan, hingga akhirnya terlupakan. Bahkan ungkapan terima kasih sebagai tanda menghargai tidak lagi terucap dikala semua beranggapan bahwa “itu memang sudah kewajibanmu”. Rumah bersih, makanan siap santap dan tertata rapi di meja makan, “itu kewajibanmu istriku”. Suami bekerja, banting tulang, dompet terisi dan nafkah terpenuhi, “itu kewajibanmu suamiku”. Bayar sekolah anak, uang jajan, melengkapi peralatan sekolah dan mainan tersedia, “itu kewajibanmu orang tuaku”. Ya hanya sebatas memenuhi kewajiban, itu saja.

Hal-hal yang terlupakan itulah yang membuat rindu. Rindu akan kabar keadaan sahabat, pasangan, keluarga, orang tua, rindu curhatan mengenai keseharian mereka. Perhatian seperti itu yang dirindukan. Kerinduan yang sederhana bukan?

Seorang kawan lama yang jarang berkomunikasi, yang kemudian menanyakan kabar setelah sekian lama disibukkan dengan rutinitas masing-masing.

Pasangan yang menanyakan bagaimana hari-hari pasangannya terlewati setelah setengah hari tak saling bertemu, terpisah oleh rutinitas kerja dan tanggung jawab.

Seorang sahabat yang menanyakan keadaan sahabatnya yang saat itu sedang dilanda duka.

Seorang ibu menanyakan keadaan anaknya yang tampak murung apakah baik-baik saja

Seorang suami yang menawarkan bantuan kepada istrinya yang terlihat sibuk membersihkan rumah, merawat anak dan memasak.

Seorang anak yang berterima kasih pada ibu yang sudah menyetrika dan memasak untuknya.

Perhatian sederhana inilah yang begitu berarti, melegakan hati dan membangkitkan diri karena tak kan ada yang merasa sendiri.

Hingga tanpa disadaripun aku rindu perhatian sederhana dengan menanyakan bagaimana keadaanku, itu saja, tak lebih.

Bagaimana keadaanmu saat ini?

4 thoughts on “Perhatian Sederhana Yang Berarti

    minyak kemiri said:
    26 October 2016 at 1:34 pm

    saya juga ngalamin hal serupa setelah lulus, banyak teman yang hilang entah kemana, mbak juga ngalamin?

    Like

      putrikapitan responded:
      6 March 2017 at 12:15 pm

      iya mbak, sama. padahal akrab banget pas sekolah, sekarang beda banget. udah sibuk masing”. tapi kadang sempetin nyapa biar silahturaminya tetep kejaga 🙂

      Like

    Wadiyo said:
    22 November 2016 at 12:15 pm

    ternyata seperti itu ya,
    suatu saat akan berguna 🙂
    terima kasih dan kapan di update blog..

    Like

      putrikapitan responded:
      6 March 2017 at 12:13 pm

      barusan update, maklum, musiman soalnya 😀

      Like

Leave a comment