Kuliner

Pedagang Keliling Di Australia (Food Truck)

Posted on Updated on

3 minggu lagi musim dingin tiba, tapi udara dingin sudah menampakkan diri dari beberapa hari yang lalu. Kalau saya mengelu dingin ke pekerja lain yang mana mereka adalah orang Australia, mereka bilangnya “iya tenanglah, ini belum seberapa” sambil tertawa kecil dan saya hanya bisa jawab “iya saya tau” dengan lesu. Sudah 4 hari pula hujan turun dengan santainya, tanpa sungkan kepada manusia yang ada di bumi yang kebasahan dan kedinginan sampai pusing, berasa kayak mau pilek jadinya. Apalagi baju di jemuran yang tak kunjung kering (nah lho kok malah curhat kerjaan ibu-ibu rumah tangga). Udara dingin kayak gini buat saya sedih, sedihnya karena kangen, terlebih-lebih kangen bakso, mie ayam, soto dan segala jenis kawannya.

Kemarin siang saat jam makan siang kantor seorang pekerja memberitahuku bahwa ada pedagang makanan keliling berhenti di depan. Saya pun terkejut mendengar hal ini, karena sudah berbulan-bulan saya di sini kok tidak pernah lihat pedagang keliling sebelumnya. Segera saya bergegas hendak menghampiri, apalagi kebetulan dari tadi saya sudah lapar ditambah udara dingin semakin membuat saya ingin segera menyantap makanan hangat, dengan langkah lebar saya menuju pintu keluar sambil berharap mungkin saja mereka menjual bakso atau makanan hangat berkuah (walau saya tahu itu hanyalah mimpi). Sesampainya disana saya dibuat terkesima oleh sarana yang digunakan untuk berjualan. Read the rest of this entry »

O-Jamur Restoran Vegetarian (Restoran Sehat Peduli Bumi)

Posted on Updated on

Udah pernah nyoba belum restoran vegetarian bergaya urban farming di daerah Waru, Sidoarjo?

Nah bagi pecinta kuliner wajib nih mencoba menu olahan jamur dan kudapan ala vegetarian lainnya di O-Jamur Restoran Vegetarian yang terletak di Jalan Brigjen Katamso 270 Waru, Sidoarjo. Read the rest of this entry »

Masak di negeri orang (Mengenal Bumbu Dapur dalam Bahasa Inggris)

Posted on Updated on

bumbu masak

Di tulisan saya ini, saya ingin berbagi pengalaman mengenai belanja bumbu masakan di negeri orang, di negeri yang terdapat begitu banyak kangguru yaitu Australia.

Sebenernya saya tidak ada masalah dengan makanan, apalagi saya merasa beruntung karena perut [Indonesia] saya sudah bisa merasa kenyang walau tidak dengan makan nasi, tapi walau begitu saya masih butuh nasi, karena entah sugesti, atau bagaimana setelah sebulan tinggal di sana dengan masakan ala barat, otak saya tiba-tiba terus saja memanggil nasi..nasi…nasi. Sehingga mau tidak mau saya harus mengumpulkan tekat dan usaha untuk mendapatkan masakan Indonesia, dengan kata lain ‘masak’. karena bagi saya teman untuk menikmati nasi ya masakan Indonesia karena saya tidak akan pernah mencoba untuk memakan burger dengan nasi, atau chicken wrap dengan nasi, atau bahkan pasta dengan nasi, walaupun sebatas eksperimen saja. Cukup sulit bagi saya untuk memulai, walaupun saya sudah mencoba browsing di internet dengan kata kunci resep masakan enak dan sederhana, tapi tetap saja saya malas (oya, malas adalah kelebihan saya yang dengan senang hati ingin saya bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, jika berminat hubungi saya), apalagi saya bingung mau cari kemana bumbu-bumbu untuk resep masakan itu, apalagi kosakata bahasa inggris saya yang kurang dalam urusan bumbu dapur, kalau kemasannya seperti pasar tradisional sih saya mungkin tidak ada masalah, tapi kebanyakan bumbu-bumbu tersebut sudah dalam kemasan bubuk, jadi sulit buat saya untuk memahami, apalagi dikemasan tidak disertai gambar.

Read the rest of this entry »