Bahaya Pre Menstrual Syndrome (PMS)

Posted on Updated on

Ayuj

Kali ini saya akan menceritakan mengenai pengalaman saya pribadi saat mengalami PMS.

Istilah PMS mungkin sudah tidak asing lagi didengar oleh kebanyakan wanita, PMS atau Pre Menstrual Syndrome atau dalam bahasa Indonesia berarti sindrom sebelum menstruasi. Sesuai dengan namanya PMS kerap menghampiri wanita sebelum ia mengalami datang bulan, biasanya PMS terjadi antara 2-14 hari sebelum menstruasi.

PMS ditandai dengan perubahan fisik dan mental.

Perubahan fisik:

  • Payudara terasa kencang dan sensitif
  • Sakit pinggang dan keram perut
  • Sakit kepala, demam, badan terasa pegal

Perubahan mental:

  • Perubahan mood
  • Lebih emosional
  • Depresi
  • Lebih mudah cemas
  • Sensitif terhadap cahaya

Tidak dipungkiri memang perubahan-perubahan yang terjadi pada saat PMS dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

Dari penjabaran singkat diatas, menjelaskan bahwa tak heran jika para wanita seperti mengalami perubahan secara emosional, mudah marah, rasa sedih yang mendalam, depresi, dan ledakan-ledakan emosi lainnya.

Dua hari yang lalu, saya mengalami PMS yang berat bagi saya, dimana kondisi saya saat itu sedang sendirian berada dirumah, dan waktu menunjuk pada malam. Tiba-tiba saya terserang depresi yang begitu menyayat sehingga membuat saya menangis terseduh, tangisan ratapan yang terasa begitu pilu. Hal-hal sedih yang telah terjadi serasa baru terjadi kemarin dan tak bisa terlupakan saat malam itu, padahal bila dalam kondisi normal, saya tidak begitu memikirkan apa yang telah terjadi. Perasaan putus asa, sakit hati, kecewa, marah, melebur bersamaan hingga timbul keinginan tuk menyakiti diri sendiri, bahkan terlintas tuk bunuh diri. Disisi lain, dimana kewarasan saya masih bekerja saya mencoba untuk melawan sisi lain saya yang begitu putus asa, jadilah rasa sakit badan dan mental gegara memerangi diri sendiri.

Teman saya kala itu hanyalah ponsel pintar yang terhubung internet. Dengan mengumpulkan kewarasan yang saya miliki sayapun menghubungi sahabat baik saya, yang mana dia memahami betul apa yang saya rasakan, hingga mengobrol walaupun tanpa tatap muka dapat mengobati situasi berat yang saya alami saat itu.

Maka dari itu, bagi siapapun terutama para kaum adam, atau siapapun orang-orang sekitar yang masih awam mengenai PMS ini, janganlah memandang sebelah mata, atau mengira bahwa perubahan psikis sang hawa hanyalah sekedar cara tuk menarik perhatian semata. Tapi patutlah menaruh perhatian lebih ekstra. Bukan kami sebagai wanita mau mengalami, kamipun merasa tak nyaman, tetapi kami pun tak dapat hindari.

Meskipun gejala PMS tak dapat dihindari, namun ada beberapa cara untuk mengatasinya:

  • Mengenali diri sendiri
  • Merelaksasi diri
  • Menguragi dan menghindari pikiran yang memicu stres
  • Menghindari minuman beralkohol dan dan kafein sebelum haid
  • Melakukan olahraga
  • Mengobrol dan melakukan kegiatan yang menyenangkan hati

Dan syukurlah, depresi yang saya alami sudah berlalu, dikala pagi menjelang (akhirnya ketiduran gegara kecapekan nangis sesenggukan). Terima kasih bagi sahabat dan semua yang sudah membantu menenangkan diri saya walau kita jauh.

Leave a comment